Search

Sunday, November 13, 2011

Gaji Para Tukang Becak SEA Games Dipangkas Tanpa Alasan



Sebagaimana diketahui, untuk memudahkan masyarakat menonton seluruh venue olahraga yang dihelat di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, pihak panitia SEA Games (INASOC) menyulap tiga angkutan lokal Palembang menjadi angkutan resmi SEA Games, karena kendaraan yang berbahan bakar dilarang.

Ketiganya adalah Becak, angkutan kota (angkot), dan bus Trans Musi dengan menggunakan bahan bakar gas. Ketiga angkutan itu beroperasi dari pintu depan arena olahraga ke seluruh venue di Jaka Baring.

Khusus untuk para penarik becak, mereka dibayar Rp200 ribu sehari. Uang tersebut mereka terima setiap dua hari sekali. Jadi, mereka menerima uang sebesar Rp400 ribu setiap dua hari sekali.

Namun tanpa alasan jelas, pihak koordinator becak kini memangkas uang penghasilan harian mereka itu. Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan memotongnya hingga sebesar Rp30 ribu.

"Kami dibayar Rp200 ribu per-hari. Uang tersebut kami termia dua hari sekali. Jadi, kami mendapat Rp400 ribu setiap dua hari sekali," ujar salah seorang tukang becak.

"Kini tanpa alasan yang jelas, koordinator tukang becak yaitu pak Lidi memotong uang upah harian kami hingga Rp30 ribu tupiah," tambahnya.

"Kami sendiri tak tahu apa alasannya, tahu-tahu uang kami dipotong saja. Tentu saja kami kesal. Kalau dibayar Rp200 ribu yah segitu yang seharusnya kami terima. Jangan main-main potong saja, Rp30 ribu kan besar," geramnya.

Hingga berita ini diturunkan, koordinator tukang becak yang bernama Pak Lidi masih belum bisa dikonfirmasi.
Beghhhttt paraahh .,. !!!

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites